Bismillah...
- All yang belum tugas ini silahkan di copas aja tapi harus di edit lagi jangan ambil mentahnya aja, Oke ^_^ !!! (Edit font, bullet, etc)
- Tugasnya hasil ketikan ane sendiri...
- Format tugas : min 3 lbr halaman, diketik !
- Bagi yang belum ngerangkum Ekonomi Mikro bisa di Download di sini (Edited) atawa di dieu (referensi Internet)...
- klo ada pertanyaan silahkan Komentar...
- Selamat Menikmati ^__^ !
Copaz Zone :
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD)
A.
Dasar Pemikiran:
- Latar belakang Paedagogis
Ø Menghindari
adanya “Dominasi” dosen didalam
pemberian materi,namun dikembangkan suasana interaksi pro aktif .
Ø Untuk
meningkatkan mutu dan hasil pendidikan , sesuai dorongan deklarasi UNESCO (1988) dengan 4 pilar pembelajaran:
(a) learning
to know
(b) learning
to do
(c) learning
be
(d) learning
to live together
- Dasar Yuridis
UU No.20 tahun 2003
tetang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 40 ayat 1 butir e:”Pendidik dan tenaga
kependidikan berhak memperoleh kesempatan menggunakan sarana, prasarana, dan
fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas”.
Pasal 40 ayat 2 butir
a: “menciptkan suasana yang bermakna , menyenangkan, kreatif, dinamis dan
dialogis” Interaksi belajar yang monolog, indoktrinatif dan komunikasi satu
arah tidak lagi merupakan model pembelajaran yang tunggal-menjadikan mahasiswa
pribadi yang pasif.
Visi Mata Kuliah
Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) di perguruan tinggi, seperti tercantum dalam
Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas RI No. 38 Tahun 2002, pasal 1: “Mahasiswa
memiliki landasan pengetahun, wawasan, dan keyakinan sebagai bekal hidup
bermasyarakat selaku individu dan mahluk sosial yang beradab serta bertanggung
jawab terhadap sumber daya alam dan lingkungannya”
Harapan DIKTI ini
sejalan dengan Deklarasi UNESCO Oktober 1998 tentang Kesepakatan Perguruan
Tinggi, yang intinya sebagai berikut:
- Pendidikan Tinggi abad XXI harus
memainkan peran sebagai suatu komponen vital dari pembangunan budaya,
sosial, ekonomi dan politik sebagai suatu tiang penyangga dalam
pembentukan kemampuan masyarakat untuk demokrasi dan perdamaian.
- DIKTI harus merancang fungsi
prospektifnya melalui analisis berkelanjutan tentang kegawatan sosial,
ekonomi, budaya, dan kecenderungan politik, serta bertindak sebagai
pemandu dalam mengatasi bencana, mampu melihat ke masa depan,
mengantisipasi dan menyiapkan peringatan perdana.
- DIKTI harus sadar akan peranannya
sebagai pelayan masyarakat, dan harus berusaha agar terjamin keseimbangan
antara misi pendidikan dan misi sosial.
B.
Visi, Misi, Tujuan, dan BAHAN ISBD
Visi ISBD: “Mahasiswa
selaku individu dan mahluk sosial yang beradab memiliki landasan pengetahuan,
wawasan, serta keyakinan untuk bersikap kritis, peka, dan arif dalam menghadapi
persoalan sosial dan budaya yang berkembang di masyarakat.
Misi ISBD:
a) Memberikan
pengetahuan dan wawasan tentang keragaman, kesetaraan dan martabat manusia
sebagai individu dan mahluk sosial dalam kehidupan masyarakat.
b) Memberikan
dasar-dasar nilai estetika , etika , moral, hukum dan budaya sebagai landasan
untuk menghormati dan menghargai antara sesama manusia sehingga akan terwujud
masyarakat yang tertib, teratur dan sejahtera.
c) Memberikan
dasar-dasar untuk memahami masalah sosial dan budaya serta mampu bersikap
kritis, analitis dan responsif untuk memecahkan masalah tersebut secara arif di
masyarakat.
Tujuan ISBD:
a) Mengembangkan
kesadaran mahasiswa untuk menguasai pengetahuan tentang keragaman dan
kesetaraan manusia sebagai individu dan mahluk sosial dalam kehidupan
bermasayarakat.
b) Menumbuhkan
sikap kritis, peka dan arif pada mahasiswa dalam memahami dan memecahkan
masalah sosial-budaya dengan landasan nilai estetika, etika, moral
dan hukum dalam kehidupan bermasyarakat.
c) Memberikan
landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan kepada mahasiswa
sebagai bekal hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahluk sosial yang
beradab dalam mempraktikkan pengetahuan akademis dan keahliannya.
ISBD mempunyai tujuan
yang beragam:
- Body knowledge-Simplifikasi dan
distalasi dari berbagai disiplin ISBD
- A unified coordinated holistic of
men living in societes
- Kompromi antara pendapat pertama
dan kedua- merupakan sebagian dari hasil penelitian ilmu-ilmu sosial dan
budaya yang dipilih dan diramu.
- Pentingnya Pendekatan
Interdisipliner dalam ISBD.
- multidisiplin secara integratif
- interdisipliner
- crossdisiplimer
- Beberapa Alternatif Model
Pembelajaran ISBD
- Proses Pembelajaran Berbasis
Portofolio
- Pengertian
- Langkah-langkah Pembelajaran
a. Mengidentifikasi masalah
b. Memilih masalah untuk kajian kelas
c. Mengumpulkan Informasi tentang Masalah yang Akan
Dikaji oleh Kelas
d. Mengembangkan Portofolio Kelas
e. Penyajian Portofolio (Show-Case)
f. Kriteria Penilaian Portofolio
MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
- PENGERTIAN
Budaya: budi dan daya-cinta, karsa dan rasa.
Sanskerta: budhayah-bentuk jamak kata buddhi: budi atau
akal.
Bahasa Inggris: culture; bahasa Belanda-cultuur; bahasa
Latin-colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, mengembangkan tanah
(bertani).
Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture,
yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah
alam.
Pengertian budaya atau
kebudayaan dari beberapa ahli:
1) E.B.
Tylor- budaya adalah suatu keseluruhan kompleks: pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, keilmuan hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta
kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakt
2) R.
Linton-
3) Koentjaraningrat-
4) Selo
Soemardjan
5) 5)
Herkovits
- Perwujudan
Kebudayaan
Ilmuwan Talcott Parson (Sociology) dan al Kroeber
(Antropolog): membedakan wujud kebudayaan secara tajam sebagai suatu sistem.
Wujud kebudayaan adalah sebagai suatu rangkaian tindakan dan aktivitas manusia
yang berpola. J.J. Honigmann dalam bukunya The world of Man (1959)
membagi budaya dalam tiga wujud yaitu ideas, activities and artifact.
Koentjaraningrat:
kebudayaan itu dibagi atau digolongkan dalam tiga wujud, yaitu:
1) Wujud
sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan
peraturan.
2) Wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat.
3) Wujud
kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
4) SUBSTANSI
(ISI) UTAMA BUDAYA:
Merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan
manusia yang bermunculan di dalam masyarakat yang memberi jiwa kepada
masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk atau berupa sistem pengetahuan,
nilai, pandangan hidup,kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan.
1. Sistem
Pengetahuan.
Memperoleh pengetahuan melalui 3 cara:
a. Melalui
pengalaman dalam kehidupan sosial.
b. Berdasarkan
pengalaman yang diperoleh melalui
pendidikan formal dan non formasl
2. Nilai,
adalah sesuatu yang yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan dianggap penting
oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat.Dikatakan mempunyai
nilai apabila berguna dan berharga (nilai kebenaran,
indah (nilai estetika), baik (nilai-moral atau etis), religius (nilai agama)
C. Kluchohn-5 dasar yang bersifat universal:
a) Hakikat
hidup manusia (MH)
b) Hakikat
karya manusia (MK)
c) Hakikat
waktu manusia (MW)
d) Hakikat
alam manusia (MA)
e) Hakikat
ahubungan antara manusia (MM)
- Pandanga Hidup
- Kepercayaan
- Persepsi
- Etos kebudayaan
- Sifat-Sifat Budaya
- Sistem Budaya
- Manusia sebagai Pencipta dan
pengguna Kebudayaan
- Pengaruh Budaya terhadap lingkungan
- Proses dan Perkembangan Kebudayaan
- Problematika Kebudayaan
- Perubahan Kebudayaan .
Manusia
dan Peradaban
A. PENGERTIAN
Pengertian Manusia dan Peradaban
dari beberapa ahli:
Ø Bierens
De Hann, Peradaban adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang praktis,
sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah yang
lebih murni yang berada diatas tujuan yang praktis hubungan kemasyarakatan.
Ø Oswald
Spengl, Kebudayaan adalah wujud dari seluruh kehidupan adat, industrial
filsafat.
Ø Prof.
Dr. Koentjaraningrat, Peradaban adalah bagian-bagian kebudayaan yang halus dan
indah seperti kesenian.
B.
HAKIKAT HIDUP MANUSIA
Manusia
dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi, sebagai mahkluk tuhan, individu dan
sosial budaya. Manusia memiliki Hakikat kebudayaan yang sama, yaitu :
Ø Terwjujud
dan tersalurkan lewat perilaku manusia.
Ø Sudah
ada sejak lahirnya generasi dan tetap ada setelah pengganti mati.
Ø Diperlukan
manusia yang diwujujudkan lewat tingkah laku.
Ø Berisi
aturan yang berisi keajiban, tindakan yang diterima atau tidak, larangan, dan
pantangan.
C.
PERADABAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
Wilbert
Moore memandang perubahan social sebagai “Perubahan struktur social, pola
perilaku, dan interaksi social”. Perubahan social yaitu perubahan yang terjadi
dalam masyarakat atau dalam hubungan interaksi
yang meliputi berbagai aspek
kehidupan.
Teori
dan bentuk Perubahan Sosial :
a. Teori
sebab akibat (Causation Problem)
b. Teori
proses atau arah perubahan social
D. TEORI-TEORI MENGENAI PEMBANGUNAN,
KETERBELAKANGAN, DAN KETERGANTUNGAN
Teori
perubahan social menurut Moore :
1. Evolusi
rectilineal yang sangat sederhana.
2. Evolusi
melalui tahap-tahap
3. Evolusi
yang terjadi dengan tahap kelauan yang tidak serasi.
4. Evolusi
bercabang yang mewujudkan perubahan.
5. Evolusi
menurut siklussiklus tertentu dengan kemunduran jangka pendek.
6. Siklus-siklus
yang tidak mempunyai kecenderungan.
7. Pertemuan
logistic yang digambarkan oleh populasi.
8. Pertumbuhan
logistis terbalik yang tergambar dan angka motivasi.
9. Pertumbuhan
eksponarisial yang tergambar memulai tanda-tanda.
10. Primitivisme.
Prof.
Dr. Soerjono Soekanto menyebutkan adanya factor intern dan ekstern yang
menyebabkan perubahan social dalam masysarakat, yaitu :
a. Faktor
Intern
1. Bertambahnya
dan berkurangnya penduduk
2. Adanya
penemuan-penemuan baru yang meliputi berbagai proses.
3. Konflik
dalam masyarakat.
4. Pemberontakan
dalam tubuh masyarakat
b. Faktor
Ekstern
1. Factor
alam yang ada disekitar masyarakat yang berubah
2. Pengaruh
kebudayaan lain dengan melalui adanya kontak kebudayaan antara dua masyarakat
atau lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda.
E.
MODERNISASI
Rangkaian
perubahan cara hidup manusia yang kompleks dan saling berhubungan, merupakan
bagian pengalaman yang universal dan yang dalam kesempatan merupakan harapan
bagi kesejahteraan manusia.
Syarat-syarat
Modernisasi :
Ø Cara
berpikir yang ilmiah yang institionalized dalam kelas penguasa maupun
masyarakat.
Ø System
administrasi Negara yang baik yang
benar-benar mewujudkan birokrasi
Ø Adanya
system pengumpulan data yang baik dan teratur yang berpusat pada suatu lembaga
tertentu.
Ø Penciptaan
iklim yang baik dan teratur dari masyarakat
Ø Tingkat
organisasi yang tinggi
Ø Sentralisasi
wewenang dalam pelaksanaanya
Ciri-ciri
Modernisasi :
Ø Kebutuhan
materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia.
Ø Kemajuan
teknologi dan industrialisasi, individualisasi, dsb.
Ø Banyak
memberikan kemudahan bagi manusia
Ø Melahirkan
teori baru
Ø Mekanisme
masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta orientasi kebendaan
yang berlebihan.
Ø Perhatian
religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan menumpuk kekayaan.
MANUSIA
SEBAGAI INDIVIDU DAN MAHKLUK SOSIAL
A.
PENGERTIAN
Manusia
sebagai mahkluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, fisik dan psikis,
unsur raga dan jiwa. Manusia sebagai mahkluk social karena manusia tidak akan
bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
B.
PENGERTIAN MASYARAKAT DAN CIRI-CIRINYA
Masyarakat
adalah kumpulan orang yang didalamnya hidup bersama dalam waktu yang cukup
lama.
Ciri-ciri
Masyarakat.
1. Kumpulan
orang
2. Sudah
terbentuk dengan lama
3. Sudah
memiliki system dan struktur social tersendiri
4. Memiliki
kepercayaan nilai, sikap dnan perilaku yang dimiliki bersama
5. Adanya
kesinambungan dan pertahanan diri
6. Memiliki
kebudayaan
C.
MASYARAKAT DESA DAN KOTA
Ø Sebuah
desa sering kali ditandai dengan kehidupan yang tenang, jauh dari keramaian,
penduduknya ramah-tamah, saling mengenal satu sama lain, mata pencaharian
penduduknya kebanyakan sebagai petani atau nelayan.
Ø Sebuah
kota sering kali ditandai dengan kehidupan yang ramai, wilayahnya yang luas,
banyak penduduknya, hubungan yang tidak erat satu sama lain, dan mata
pencaharian penduduknya bermacam-macam.
D.
INTERAKSI SOSIAL DAN PELAPISAN SOSIAL
Interaksi
sosial adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling mempengaruhi dalam
pikiran dan tindakan. Faktor-faktor Interaksi Sosial :
1. Faktor Imitasi
2. Faktor sugesti
3. Faktor identifikasi
4. Faktor simpati
Syarat
terjadinya Interaksi sosial :
1.
Adanya kontak sosial
(Social Contact)
2.
Adanya komunikasi
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial :
1.
Kerja sama
(Coorporation)
2.
Persaingan
(Competition)
3.
Pertentangan (Confict)
E. STRATIFIKASI SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Setiap individu adalah anggota dari suatu kelompok, tetapi
tidak setiap warga dari suatu masyarakat hanya menjadi anggota dari satu
kelompok tertentu, ia bisa menjadi anggota lebih dari satu kelompok sosial.
Max Weber menjelaskan stratifikasi sosial dalam tiga dimensi,
yaitu :
1.
Dimensi Kekayaan
2.
Dimensi Kekuasaan
3.
Dimensi Prestise.
Manusia, Nilai, Moral, dan Hukum
A. HAKIKAT NILAI MORAL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Manusia sebagai mahkluk yang bernilai akan memaknai nilai
dalam dua konteks, pertama akan memandang nilai sebagai sesuatu yang objektif,
pandangan kedua memandangi nilai itu subjektif. Nilai diantara kualitas primer
dan sekunder :
1.
Kualitas Primer, yaitu
kualitas dasar yang tanpa itu objek tidak dapat menjadi ada, seperti panjang
dan beratnya batu sudah ada sebelum patung itu dipahat.
2.
Kualitas Sekunder,
yaitu kualitas yang dapat ditangkap oleh pancaindera seperti warna, rasa, bau,
dsb.
Nilai memiliki polaritas dan herarki:
1.
Nilai menampilkan diri
dalam aspek positif dan aspek negatif yang sesuai (polaritas) seperti baik dan
buruk.
2.
Nilai tersusun secara
hierarkis, yaitu hierarki urutan pentingnya.
6 klarifikasi nilai menurut Nicholas Rescher :
1. Pengakuan
2. Objek yang dipermasalahkan
3. keuntungan yang diperoleh
4. tujuan yang akan dicapai
5. hubungan antara pengemban nilai dengan keuntungan
6. hubungan yang dihasilkan nilai itu sendiri dengan hal lain yang lebih baik.
Di Indonesia Hierarki nilai dibagi 3, yaitu :
1. Nilai Dasar, yaitu merupakan hakikat, esensi, inti sari atau makna yang terdalam dari nilai-nilai tersebut.
2. Nilai Instrumental, merupakan suatu pedoman yang dapat diukur atau diarahkan.
3. Nilai Praksis, merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam suatu kehidupan nyata.
6 klarifikasi nilai menurut Nicholas Rescher :
1. Pengakuan
2. Objek yang dipermasalahkan
3. keuntungan yang diperoleh
4. tujuan yang akan dicapai
5. hubungan antara pengemban nilai dengan keuntungan
6. hubungan yang dihasilkan nilai itu sendiri dengan hal lain yang lebih baik.
Di Indonesia Hierarki nilai dibagi 3, yaitu :
1. Nilai Dasar, yaitu merupakan hakikat, esensi, inti sari atau makna yang terdalam dari nilai-nilai tersebut.
2. Nilai Instrumental, merupakan suatu pedoman yang dapat diukur atau diarahkan.
3. Nilai Praksis, merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam suatu kehidupan nyata.
Menurut Cheng (1955), Nilai merupakan sesuatu yang potensial,
dalam arti terdapatnya hubungan yang harmonis dan kreatif, sehingga berfungsi
untuk menyempurnakan manusia, sedangkan kualitas merupakan atribut atau sifat
yang seharusnya dimiliki.
B. PROBLEMATIKA PEMBINAAN NILAI MORAL
Pendidikan tentang nilai moral yang menggunakan pendekatan
berpikir dan lebih berorientasi pada upayaupaya untuk mengklarifikasi nilai
moral sangat dimungkinkan bila melihat eratnya hubungan antara berpikir dengan
nilai itu sendiri, meskipun diakui bahwa ada pendekatan lain dalam pendidikan
nilai yang memiliki orientasi yang berbeda.
Pengaruh Informasi terhadap Perkembangan Nilai Moral :
Informasi yang dihasilkan(yg dapat mengubah keyakinan, sikap dan nilai) sangat tergantung pada faktor2:
1. Bagaimana Informasi itu diperkenalkan(proses input)
2. oleh siapa informasi itu disampaikan
3. Dalam kondisi yang bagaimana informasi itu disampaikan
4. sejauh mana tingkat disonansi kognitif yang terjadi akibat informasi baru tersebut.
5. level penerimaan individu yaitu motivasi individu untuk berubah.
6. level kesiapan individu untuk menerima informasi baru serta mengubah tingkah lakunya.
Pengaruh Informasi terhadap Perkembangan Nilai Moral :
Informasi yang dihasilkan(yg dapat mengubah keyakinan, sikap dan nilai) sangat tergantung pada faktor2:
1. Bagaimana Informasi itu diperkenalkan(proses input)
2. oleh siapa informasi itu disampaikan
3. Dalam kondisi yang bagaimana informasi itu disampaikan
4. sejauh mana tingkat disonansi kognitif yang terjadi akibat informasi baru tersebut.
5. level penerimaan individu yaitu motivasi individu untuk berubah.
6. level kesiapan individu untuk menerima informasi baru serta mengubah tingkah lakunya.
C. MANUSIA DAN HUKUM
Disepakati bahwa manusia adalah mahkluk sosial, adalah
mahkluk yang selalu berinteraksi dan membutuhkan bantuan dengan sesamanya.
Dalam konteks hubungan dengan sesama seperti itulah perlu adanya keteraturan
sehingga setiap individu dapat berhubungan secara harmonis dengan individu lain
disekitarnya. Untuk terciptanya keteraturan tersebut diperlukan aturan yang disebut oleh kita Hukum.
~FINISH~
*Maaf kalo ada salah-salah dikit cuma pgn Sharing aja ^_^
*klo ada yg mau berterima-kasih, ckp kirim pulsa brp aja ke no ane, hehe...
*Created By : Dhiyan'S
~FINISH~
*Maaf kalo ada salah-salah dikit cuma pgn Sharing aja ^_^
*klo ada yg mau berterima-kasih, ckp kirim pulsa brp aja ke no ane, hehe...
*Created By : Dhiyan'S